Berita Menarik - Jumlah pasien penyakit kronis di Amerika Serikat semakin banyak meminta mati terhormat. Ini diklaim berbeda dari euthanasia yang dua dekade lalu dilegalkan beberapa negara Eropa. Paling baru, perempuan 29 tahun bernama Brittany Maynard mengajukan permohonan tersebut. Dia mengidap kanker otak ganas stadium IV disebut glioblastoma. Dokter memvonis umurnya tak sampai enam bulan lagi, seperti dilansir BBC, Kamis (9/10).
"Saya sudah berbicara dengan beberapa pakar, bagaimana kalau saya tak melakukan apapun. Hasilnya kematian saya akan sangat menyakitkan dan menyiksa. Dengan pilihan lain mati terhormat, ketakutan saya jadi berkurang," ujar Maynard..
Atas persetujuan keluarga dan suami, wanita itu pindah menjadi warga Negara Bagian Oregon. Di sana, DPRD setempat sudah meloloskan peraturan daerah mengatur pelaksanaan 'mati terhormat'. Prinsipnya, atas persetujuan pasien, dokter akan menyediakan obat-obatan yang mempercepat dan mempertegas kematiannya. Tapi, karena ada intervensi medis, maka pasien seminimal mungkin merasakan sakit..
Tak mudah buat Maynard mendapatkan bantuan negara buat mati terhormat. Selain mengurus KTP baru di Oregon, dia harus dipastikan waras secara mental. Sang suami, Dan Diaz, juga harus mencari tempat tinggal baru, menguruskan kartu pemilihan serta SIM anyar buat istrinya yang sebentar lagi meninggal..
Jika menyimak kejadian di AS, maka selain dari kematian apalagi yang tidak bisa ditentukan?
Admin : Sakinah Arianti
BAGIKAN KE TEMAN ANDA