AGAMA HINDU - DEWA GANESHA - Pemahaman secara umum Dewa Ganesha dikenal dengan nama Ganapati atau Bhetara Gana, yang diyakini fungsinya secara umum sebagai dewa ilmu pengetahuan yang banyak patungnya di tempatkan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
Selain itu pemahaman konsep Dewa Ganesha dengan nama Bhetara Gana biasanya dipakai dalam pelaksanaan upacara yadnya. Yang sering digambarkan dalam bentuk gambar-gambar atau rerajahan dalam kain atau sarana-sarana upacara lainnya. Dari pemahaman yang kurang terhadap Dewa Ganesha, sangat perlu adanya pemahaman yang utuh terhadap makna dan fungsi dari Dewa Ganesha, dalam salah satu wujud personal dari Tuhan sebagai bentuk ekspresi bhakti kita kepada Tuhan.
Mengenal Dewa Ganesha Lebih Dekat.
Ganesha dalam deretan sejumlah dewa agama Hindu adalah termasuk dewa minor, minor dalam arti tidak sepopuler atau seagung Dewa Brahma, Wisnu dam Siwa. Ganesha termasuk dewa kecil, tapi diantara dewa minor Ganesha paling termashyur atau paling populer.
Dewa Ganesha adalah dewa yang dalam perwujudannya berbentuk manusia yang memiliki kepala gajah , berlengan empat dan berbadan gemuk. Perpaduan antara manusia dan binatang ini adalah simbol dari perlambang manusia yang sempurna, yang diungkapkan oleh para resi Hindu. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar.
Dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putera Bhatara Guru (Siwa). Berbagai sekte dalam agama Hindu memujanya tanpa memedulikan golongan. Pemujaan terhadap Ganesa amat luas hingga menjalar ke umat Jaina, Buddha, dan di luar India.
Peranan Penting Dewa Ganesha Dalam Tradisi Hindu di Bali
Dalam tradisi agama Hindu di Bali, melaksanakan yadnya adalah salah satu kewajiban bagi umat. Salah satu bentuk yadnya adalah Dewa Yadnya, yaitu melakukan persembahan kepada para dewa atau manifestasi Tuhan. Dalam pelaksanaan upacara dewa yadnya ini, akan selalu diawali dengan pemujaan terhadap Dewa Ganesha yang sering disebut dengan istilah melaksanakan caru rsigana.
Upacara rsigana ini biasanya dibarengi dengan pelaksanaan yang disebut dengan caru. Maka dalam penyebutan lebih umum sebutannya dengan caru rsigana. Padahal upacara rsigana merupakan upacara dewa yadnya, bukan bhuta yadnya yang identik dengan caru. Rsigana adalah persembahan untuk menetralisir kekuatan alam yang dapat mengganggu areal pemujaan. Dewa Gana atau Bhatara Gana dimohon kehadiran serta anugerah-Nya untuk mengubah kekuatan Bhuta Kala, yang cenderung merusak, menjadi kekuatan welas asih, yang melindungi serta memberikan kebahagiaan.
Dewa Ganesha adalah dewa Hindu yang dalam patung dan gambarnya yang terkenal dan dilambangkan dengan bentuk manusia yang memiliki kepala gajah. Dewa Ganesha dalam kedudukannya merupakan dewa-dewa minor. Akan tetapi kedudukan-Nya itu sangat terbalik dengan peran atau fungsi-Nya, karena Dewa Ganesha sangat dihormati dan merupakan dewata Mahakuasa. Umat Hindu yang memuja Dewa Ganesha adalah untuk memohon berkah Tuhan agar dapat mencapai keberhasilan dalam dunia fisik untuk selanjutnya mencapai kesempurnaan. Dewa Ganesha adalah dewa yang harus terlebih dahulu dipuja sebelum melakukan pemujaan kepada dewa atau dewi lain atau perayaan lainnya.
Keberadaan Dewa Ganesha di Bali memang agak berbeda terutama dari penggambarannya. Dewa Ganesha di Bali lebih dikenal dengan nama Bhatara Gana atau Ganapati. Secara fungsi Dewa Ganesha difungsikan sebagai penetralisir para bhuta dan sebagai lambang dewa ilmu pengetahuan. Banyak tradisi di Bali yang terinspirasi dan bersumber dari kisah dan ajaran dari kehidupan Dewa Ganesha. Tradisi ini merupakan suatu bentuk pengartian dari kisah-kisah kehidupan Dewa Ganesha yang memiliki nilai etika dan spiritual yang tinggi. Tradisi ini diyakini merupakan bagian dari bentuk pelaksanaan ajaran agama Hindu di Bali.
Dihimpun dari berbagai sumber dan literatur.
Selain itu pemahaman konsep Dewa Ganesha dengan nama Bhetara Gana biasanya dipakai dalam pelaksanaan upacara yadnya. Yang sering digambarkan dalam bentuk gambar-gambar atau rerajahan dalam kain atau sarana-sarana upacara lainnya. Dari pemahaman yang kurang terhadap Dewa Ganesha, sangat perlu adanya pemahaman yang utuh terhadap makna dan fungsi dari Dewa Ganesha, dalam salah satu wujud personal dari Tuhan sebagai bentuk ekspresi bhakti kita kepada Tuhan.
Mengenal Dewa Ganesha Lebih Dekat.
Ganesha dalam deretan sejumlah dewa agama Hindu adalah termasuk dewa minor, minor dalam arti tidak sepopuler atau seagung Dewa Brahma, Wisnu dam Siwa. Ganesha termasuk dewa kecil, tapi diantara dewa minor Ganesha paling termashyur atau paling populer.
Dewa Ganesha adalah dewa yang dalam perwujudannya berbentuk manusia yang memiliki kepala gajah , berlengan empat dan berbadan gemuk. Perpaduan antara manusia dan binatang ini adalah simbol dari perlambang manusia yang sempurna, yang diungkapkan oleh para resi Hindu. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar.
Dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putera Bhatara Guru (Siwa). Berbagai sekte dalam agama Hindu memujanya tanpa memedulikan golongan. Pemujaan terhadap Ganesa amat luas hingga menjalar ke umat Jaina, Buddha, dan di luar India.
Peranan Penting Dewa Ganesha Dalam Tradisi Hindu di Bali
Dalam tradisi agama Hindu di Bali, melaksanakan yadnya adalah salah satu kewajiban bagi umat. Salah satu bentuk yadnya adalah Dewa Yadnya, yaitu melakukan persembahan kepada para dewa atau manifestasi Tuhan. Dalam pelaksanaan upacara dewa yadnya ini, akan selalu diawali dengan pemujaan terhadap Dewa Ganesha yang sering disebut dengan istilah melaksanakan caru rsigana.
Upacara rsigana ini biasanya dibarengi dengan pelaksanaan yang disebut dengan caru. Maka dalam penyebutan lebih umum sebutannya dengan caru rsigana. Padahal upacara rsigana merupakan upacara dewa yadnya, bukan bhuta yadnya yang identik dengan caru. Rsigana adalah persembahan untuk menetralisir kekuatan alam yang dapat mengganggu areal pemujaan. Dewa Gana atau Bhatara Gana dimohon kehadiran serta anugerah-Nya untuk mengubah kekuatan Bhuta Kala, yang cenderung merusak, menjadi kekuatan welas asih, yang melindungi serta memberikan kebahagiaan.
Dewa Ganesha adalah dewa Hindu yang dalam patung dan gambarnya yang terkenal dan dilambangkan dengan bentuk manusia yang memiliki kepala gajah. Dewa Ganesha dalam kedudukannya merupakan dewa-dewa minor. Akan tetapi kedudukan-Nya itu sangat terbalik dengan peran atau fungsi-Nya, karena Dewa Ganesha sangat dihormati dan merupakan dewata Mahakuasa. Umat Hindu yang memuja Dewa Ganesha adalah untuk memohon berkah Tuhan agar dapat mencapai keberhasilan dalam dunia fisik untuk selanjutnya mencapai kesempurnaan. Dewa Ganesha adalah dewa yang harus terlebih dahulu dipuja sebelum melakukan pemujaan kepada dewa atau dewi lain atau perayaan lainnya.
Keberadaan Dewa Ganesha di Bali memang agak berbeda terutama dari penggambarannya. Dewa Ganesha di Bali lebih dikenal dengan nama Bhatara Gana atau Ganapati. Secara fungsi Dewa Ganesha difungsikan sebagai penetralisir para bhuta dan sebagai lambang dewa ilmu pengetahuan. Banyak tradisi di Bali yang terinspirasi dan bersumber dari kisah dan ajaran dari kehidupan Dewa Ganesha. Tradisi ini merupakan suatu bentuk pengartian dari kisah-kisah kehidupan Dewa Ganesha yang memiliki nilai etika dan spiritual yang tinggi. Tradisi ini diyakini merupakan bagian dari bentuk pelaksanaan ajaran agama Hindu di Bali.
Dihimpun dari berbagai sumber dan literatur.
BAGIKAN KE TEMAN ANDA