BAB XIX
KEAGUNGAN SANG JATI DIRI
Janaka berucap:
- Dengan menggunakan perangkat-perangkat pencabut (maksudnya ilmu-pengetahuan diibaratkan sebagai alat pencabut), dari kedalaman lubuk hatiku, daku telah mencabut duri-duri opini-opiniku yang kurang baik (keragu-raguan yang bersifat negatif).
- Dimanakah berada Dharma? Dimanakah berada Kama? Dimanakah berada Artha? Dimanakah berada Vivekitha? (hati-nurani)? Dimanakah dualitas bagiku yang bersemayam di dalam keagunganku sendiri? (Tahap dimana seorang bersemayam di dalam keagungannya sendiri disebut Buma).
- Dimanakah berada masa lalu? Dimanakah berada masa depan? Dimanakah berada bahkan masa kini? Dimana letak angkasa? Dimanakah letak keabadian? … untukku yang bersemayam di dalam keagunganku ini?
- Dimanakah berada Sang Jati Diri? Dimanakah berada yang bukan Sang Jati Diri? Dimanakah berada kebajikan dan kebatilan pada saat yang bersamaan? Dimanakah berada kekhawatiran dan non-kekhawatiran? --- bagiku, yang bersemayam di dalam keagunganku?
- Dimanakah berada mimpi? Dimanakah berada tidur yang lelap? Dimanakah berada kesadaran? Dimanakah berada tahap ke-empat Kesadaran? Dimanakah bahkan berada ketakutan; bagiku, yang bersemayam di dalam keagunganku sendiri?
- Dimanakah berada jarak jauh? Dimanakah berada jarak dekat? Dimanakah keberadaan luar? Dimanakah keberadaan dalam? Dimanakah berada benda padat (kepadatan) dan dimanakah berada kelembutan itu? --- bagiku, yang bersemayam di dalam keagunganku ini?
- Dimanakah kehidupan itu atau dimanakah kematian itu? Dimanakah dunia-dunia ini, dimanakah letak berbagai hubungan duniawi? Dimanakah letak kehancuran akan kesadaran? Dimanakah Samadhi? ….. untukku, yang bersemayam di dalam keagunganku ini?
- Bagiku, yang telah menyatu dengan Sang Jati Diri, sia-sia saja kalau daku berbicara mengenai “tiga tujuan” kehidupan ini. (Dharma, Artha dan Kama); ataupun membicarakan tentang Yoga tanpa suatu tujuan. Bahkan berbicara mengenai ilmu-pengetahuan secara langsung juga sudah tidak bermanfaat lagi!
BAGIKAN KE TEMAN ANDA