Ilmu Bisnis - Ada banyak kekeliruan dan kesalahan yang sering terjadi dan dilakukan baik secara sadar maupun tidak oleh para pebisnis pemula, di antaranya terlalu cepat mengembangkan bisnis, menggaji karyawan terlalu besar, tidak mengelola keuangan dengan benar, tercampurnya pendapatan bisnis dengan uang pribadi, tidak percaya diri, tidak mendalami bisnis yang dijalani, tidak memiliki strategi pemasaran yang jelas, dan tidak mampu beradapatasi dengan situasi dan kondisi industri yang berubah-ubah.
Ada beberapa langkah yang perlu dijalani dalam berbisnis agar bisnis dapat berkembang dan bertahan dalam ketatnya persaingan industri:
1. Tentukan bisnis apa yang ingin dijalani
Jalani bisnis yang sesuai dengan keahlian dan minat Anda agar segala yang meliput bisnis tersebut bisa terasa lebih menyenangkan. Selain itu, jangan pernah abaikan kebutuhan pasar. Sebab tak sedikit usaha yang gulung tikar lantaran mengabaikan kebutuhan pasar. Setiap usaha pasti memilki konsumen. Apabila produk dan layanan yang ditawarkan tidak mampu menyelesaikan masalah konsumen, kemungkinan besar produk atau jasa tersebut akan ditinggalkan.
apa pun produk dan jasa yang Anda tawarkan harus mampu menyelesaikan masalah dari konsumen. Untuk mengetahui masalah tersebut diperlukan suatu riset lapangan. Ada lebih dari ribuan masalah yang dihadapai setiap manusia, namun Anda bisa mencoba dengan mengidentifikasi masalah apa yang lebih sering dan benar-benar di hadapi oleh banyak orang.
2. Modal usaha
Setelah punya ide bisnis apa yang hendak dijalankan, tentukan dari mana Anda akan mendapat modal untuk memulai bisnis, entah modal pribadi, investor, atau pinjaman bank. Ketiganya punya keuntungan dan risikonya masing-masing.
3. Target pasar
Selanjutnya, Anda bisa mulai menentukan target pasar, siapa saja orang-orang yang Anda incar untuk menjadi konsumen dari produk yang Anda ciptakan. Menentukan target pasar bisa dilakukan dengan mengklasifikasikannya dari usia, jenis kelamin, profesi, hobi, dan hal-hal lainnya yang bisa memengaruhi keputusan untuk mengonsumsi produk.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan membuat buyer persona alias gambaran ideal dari pengguna produk atau jasa Anda. Ada dua tipe buyer persona, yakni positif dan negatif. Positif adalah mereka yang kemungkinan akan membeli produk yang Anda tawarkan, sedangkan negatif adalah mereka yang tidak berpotensi untuk membeli produk.
4. Harga jual
Setelah menentukan target pasar, coba pastikan harga jual dari barang atau jasa yang Anda tawarkan. Menentukan harga jual produk bisa dilakukan dengan merujuk pada harga produk serupa di pasaran, daya beli target konsumen, hingga harga jual kompetitor.
5. Model Bisnis
Setelah melakukan riset terhadap kompetitor, Selanjutnya Anda bisa mulai menetukan model bisnis seperti apa yang sekiranya cocok dan menguntungkan untuk bisnis yang akan Anda rintis. Apakah produk atau layanan tersebut lebih cocok dijual melalui market place, website, sosial media, atau ketiganya. Setiap platform memiliki pendekatan yang berbeda-beda. Pastikan Anda memahami tiap risikonya.
6. Pelajari kompetitor
Pesaing bisnis bisa jadi sumber inspirasi serta menambah wawasan Anda dalam berbisnis dan memperdalam pengetahuan Anda tentang produk dan pasar. Cobalah untuk mengelompokkan beberapa kompetitor ke dalam 3 kategori kompetitor, yakni utama, sekunder, dan tersier. Secara sederhana, kompetitor utama adalah mereka yang punya target pasar atau produk yang serupa dengan yang Anda rencanakan. Sementara kompetitor sekunder adalah bisnis yang punya produk sama dengan target pasar yang berbeda. Untuk kompetitor tersier tidak secara langsung berkompetisi dengan produk atau jasa Anda, namun memiliki produk yang masih berhubungan langsung dengan produk Anda.
Menganalisis kompetitor juga bisa dilakukan dengan mengunjungi website. Dari website tersebut, Anda bisa lebih dengan bisnis, produk dan layanan yang sedang dijalankan kompetitor. Pelajari dan petik yang dirasa berguna untuk pengembangan bisnis Anda. Selain melalui website, Anda juga bisa mengunjung media sosial kompetitor bisnis Anda untuk melihat bagaimana peminat serta review produk dan jasa mereka secara langsung melalui komentar, dan sebagainya.
7. Memasarkan Produk
Untuk bisa memasarkan produk secara tepat sasaran diperlukan strategi yang terancang dengan baik. Dalam memasarkan produk Anda bisa menggunakan beberapa fitur seperti Google Bisnisku. Fitur ini membantu calon konsumen untuk lebih dekat dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Selain itu, Anda bisa memaksimalkan media sosial sebagai wadah memasarkan produk atau jasa.
8. Mempertahankan pelanggan
Ada beberapa cara bisa Anda lakukan untuk bisa mempertahankan pelanggan, seperti memiliki customer support yang siap dan setia mendengar keluhan pelanggan terkait produk Anda. Kehadiran customer support juga sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan yang sudah membeli produk Anda untuk bisa selalu berkomunikasi dengan Anda.
Cara lain yang cukup efektif yaitu dengan menghubungi pelanggan Anda melalui email. Komunikasi melalui e-mail maupun e-mail marketing dinilai cukup efektif dan personal. Melalui cara ini, Anda bisa mempromosikan produk-produk terbaru ke segmen pelanggan yang lebih spesifik.
Semoga Bermanfaat..
Admin : Nur Jannah, SE
Web Blog : Sidrap Gaul
BAGIKAN KE TEMAN ANDA