BAB VII
SANG JATI DIRI YANG PENUH DENGAN KEHENINGAN
Janaka berucap :
- Di dalam-Ku, samudra yang tak bertepi, kulit luar alam-semesta, bergerak kesana-kemari, tertiup oleh angin dari sang pikirannya sendiri (Pikiran Universal). Aku tidak sabar (artinya Aku sabar dan tak terusik oleh semua fenomena ini).
- Di dalam Ku, samudra tak terbatas, (Ku) biarkan gelombang-gelombang duniawi untuk timbul dan tenggelam secara spontan. Aku tidak mengalami kelebihan maupun kekurangan oleh fenomena-fenomena ini dan akibatnya.
- Di dalam Ku, samudra tak bertepi, terdapat ilusi alam-semesta yang diimajinasikan. Aku adalah Yang Maha Hening Secara Teramat Tegar dan Tak Berbentuk. Dalam bentuk ilmu-pengetahuan inilah Aku bersemayam dan hadir.
- Sang Jati Diri tidak hadir dalam suatu obyek, tidak juga hadir di dalam Sang Jati Diri, yang (bersifat) Tak Terterangkan dan Tak Ternoda. Oleh karena itu, ia lepas dan bebas dari keterikatan dan hasrat: Ia Hening. Dalam bentuk ilmu-pengetahuan (semacam) ini Aku hadir dan bersemayam.
- Oh! Menakjubkan! Aku adalah Kesadaran Hakiki. Dunia ini ibarat pertunjukan sulap. Dengan demikian bagaimana dan di mana, dapat timbul gejala-gejala penolakan atau penerimaan di dalam Ku?
BAGIKAN KE TEMAN ANDA