Berita Hackers - Apa kabar sobat dumay, kali ini admin akan sedikit share soal aktifitas hackers yang terkenal dengan keahliannya dalam meretas atau mengambil alih bahkan menghancurkan situs targetnya. Yaa.. Belakangan ini sepak terjang hackers sering kita jumpai di berbagai situs yang dianggap merugikan beberapa pihak. Efek dari ketidak senangan ini akhirnya berbuntut pada penyerangan terhadap situs-situs targetnya yang dianggap bermasalah.
Terlepas dari semua itu, entah dibalik serangan memiliki motif lain atau hanya sekedar ingin menguji pertahanan sebuah situs, hal ini sangat lumrah terjadi, makadari itu untuk mengantisipasi kerusakan parah dari serangan hacker, tentu lawannya juga harus sepadan.
Apakah ini layak dikategorikan sebagai oprasi para hackers atau crackers, kita semua menjadi bingung dibuatnya, sebab hackers dan crakker terkadang disalah artikan bahkan tidak sedikit yang menganggap kedua-duanya "Jahat"..
Nahh.. berikut admin share 2 jenis serangan hackers paling berbahaya dan menakutkan di dunia versi Forum Malaikat Komputer.
(1) DoS (Denial Of Service)
DoS (Denial Of Service) Serangan DoS (bahasa Inggris: denial-of-service attacks‘) adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internetdengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut.
Dalam sebuah serangan Denial of Service, si penyerang akan mencoba untuk mencegah akses seorang pengguna terhadap sistem atau jaringan dengan menggunakan beberapa cara, yakni sebagai berikut: Membanjiri lalu lintas jaringan dengan banyak data sehingga lalu lintas jaringan yang datang dari pengguna yang terdaftar menjadi tidak dapat masuk ke dalam sistem jaringan. Teknik ini disebut sebagai traffic flooding. Membanjiri jaringan dengan banyak request terhadap sebuah layanan jaringan yang disedakan oleh sebuah host sehingga request yang datang dari pengguna terdaftar tidak dapat dilayani oleh layanan tersebut.
Teknik ini disebut sebagai request flooding. Mengganggu komunikasi antara sebuah host dan kliennya yang terdaftar dengan menggunakan banyak cara, termasuk dengan mengubah informasi konfigurasi sistem atau bahkan perusakan fisik terhadap komponen dan server. Bentuk serangan Denial of Service awal adalah serangan SYN Flooding Attack, yang pertama kali muncul pada tahun 1996 dan mengeksploitasi terhadap kelemahan yang terdapat di dalam protokol Transmission Control Protocol (TCP). Serangan-serangan lainnya akhirnya dikembangkan untuk mengeksploitasi kelemahan yang terdapat di dalam sistem operasi, layanan jaringan atau aplikasi untuk menjadikan sistem, layanan jaringan, atau aplikasi tersebut tidak dapat melayani pengguna, atau bahkan mengalami crash. (Berita Hacker)
Beberapa tool yang digunakan untuk melakukan serangan DoS pun banyak dikembangkan setelah itu (bahkan beberapa tool dapat diperoleh secara bebas), termasuk di antaranya Bonk, LAND, Smurf, Snork, WinNuke, dan Teardrop. Meskipun demikian, serangan terhadap TCP merupakan serangan DoS yang sering dilakukan. Hal ini disebabkan karena jenis serangan lainnya (seperti halnya memenuhi ruangan hard disk dalam sistem, mengunci salah seorang akun pengguna yang valid, atau memodifikasi tabel routing dalam sebuah router) membutuhkan penetrasi jaringan terlebih dahulu, yang kemungkinan penetrasinya kecil, apalagi jika sistem jaringan tersebut telah diperkuat.
Beberapa contoh Serangan DoS lainnya adalah:
Scanning adalah kegiatan para hacker atau cracker untuk mengidentifikasi sistem yang menjadi target serangan dan mencari celah keamanan yang akan digunakan untuk menembus suatu sistem. Kegiatan scanning dari sisi jaringan sangat berisik dan mudah dikenali, kecuali jika menggunkan stealth scanning. Scanning tool yang paling terkenal adalah nmap. Selain itu ada juga SuperScan dan UltraScan yang banyak digunakan pada sistem Windows.
Untuk pencegahan, program scanner pada umumnya menggunakan paket SYN dan ACK untuk mendeteksi celah keamanan pada sustu sistem. Juga dengan memasang firewall, seperti Zone Alarm.
Cross Site Scripting - Seorang cracker bisa mengeksploitasi pertukaran cookies antara browser dan webserver. FAsilitas tersebut dapat mengaktifkan script yang dapat mengubah tampilan web. Bahayanya, ternyata script tersebut bisa menjalankan malware, dan membaca informasi penting seperti password dan nomor kartu kredit.
Pada dasarnya cracker akan mengeksploitasi kelemahan dari suatu aplikasi, seperti CGI script yang tidak bisa memeriksa input atau kerawanan pada ISS RDS pada showcode.asp yang mengizinkan dijalankannya perintah secara remote.
Baiklah,, semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda.
By.Andi AM
Terlepas dari semua itu, entah dibalik serangan memiliki motif lain atau hanya sekedar ingin menguji pertahanan sebuah situs, hal ini sangat lumrah terjadi, makadari itu untuk mengantisipasi kerusakan parah dari serangan hacker, tentu lawannya juga harus sepadan.
Apakah ini layak dikategorikan sebagai oprasi para hackers atau crackers, kita semua menjadi bingung dibuatnya, sebab hackers dan crakker terkadang disalah artikan bahkan tidak sedikit yang menganggap kedua-duanya "Jahat"..
Nahh.. berikut admin share 2 jenis serangan hackers paling berbahaya dan menakutkan di dunia versi Forum Malaikat Komputer.
(1) DoS (Denial Of Service)
DoS (Denial Of Service) Serangan DoS (bahasa Inggris: denial-of-service attacks‘) adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internetdengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut.
Dalam sebuah serangan Denial of Service, si penyerang akan mencoba untuk mencegah akses seorang pengguna terhadap sistem atau jaringan dengan menggunakan beberapa cara, yakni sebagai berikut: Membanjiri lalu lintas jaringan dengan banyak data sehingga lalu lintas jaringan yang datang dari pengguna yang terdaftar menjadi tidak dapat masuk ke dalam sistem jaringan. Teknik ini disebut sebagai traffic flooding. Membanjiri jaringan dengan banyak request terhadap sebuah layanan jaringan yang disedakan oleh sebuah host sehingga request yang datang dari pengguna terdaftar tidak dapat dilayani oleh layanan tersebut.
Teknik ini disebut sebagai request flooding. Mengganggu komunikasi antara sebuah host dan kliennya yang terdaftar dengan menggunakan banyak cara, termasuk dengan mengubah informasi konfigurasi sistem atau bahkan perusakan fisik terhadap komponen dan server. Bentuk serangan Denial of Service awal adalah serangan SYN Flooding Attack, yang pertama kali muncul pada tahun 1996 dan mengeksploitasi terhadap kelemahan yang terdapat di dalam protokol Transmission Control Protocol (TCP). Serangan-serangan lainnya akhirnya dikembangkan untuk mengeksploitasi kelemahan yang terdapat di dalam sistem operasi, layanan jaringan atau aplikasi untuk menjadikan sistem, layanan jaringan, atau aplikasi tersebut tidak dapat melayani pengguna, atau bahkan mengalami crash. (Berita Hacker)
Beberapa tool yang digunakan untuk melakukan serangan DoS pun banyak dikembangkan setelah itu (bahkan beberapa tool dapat diperoleh secara bebas), termasuk di antaranya Bonk, LAND, Smurf, Snork, WinNuke, dan Teardrop. Meskipun demikian, serangan terhadap TCP merupakan serangan DoS yang sering dilakukan. Hal ini disebabkan karena jenis serangan lainnya (seperti halnya memenuhi ruangan hard disk dalam sistem, mengunci salah seorang akun pengguna yang valid, atau memodifikasi tabel routing dalam sebuah router) membutuhkan penetrasi jaringan terlebih dahulu, yang kemungkinan penetrasinya kecil, apalagi jika sistem jaringan tersebut telah diperkuat.
Beberapa contoh Serangan DoS lainnya adalah:
- Serangan Buffer Overflow, mengirimkan data yang melebihi kapasitas sistem, misalnya paket ICMP yang berukuran sangat besar.
- Serangan SYN, mengirimkan data TCP SYN dengan alamat palsu. Serangan Teardrop, mengirimkan paket IP dengan nilai offsetyang membingungkan.
- Serangan Smurf, mengirimkan paket ICMP bervolume besar dengan alamat host lain. ICMP Flooding.
Scanning adalah kegiatan para hacker atau cracker untuk mengidentifikasi sistem yang menjadi target serangan dan mencari celah keamanan yang akan digunakan untuk menembus suatu sistem. Kegiatan scanning dari sisi jaringan sangat berisik dan mudah dikenali, kecuali jika menggunkan stealth scanning. Scanning tool yang paling terkenal adalah nmap. Selain itu ada juga SuperScan dan UltraScan yang banyak digunakan pada sistem Windows.
Untuk pencegahan, program scanner pada umumnya menggunakan paket SYN dan ACK untuk mendeteksi celah keamanan pada sustu sistem. Juga dengan memasang firewall, seperti Zone Alarm.
Cross Site Scripting - Seorang cracker bisa mengeksploitasi pertukaran cookies antara browser dan webserver. FAsilitas tersebut dapat mengaktifkan script yang dapat mengubah tampilan web. Bahayanya, ternyata script tersebut bisa menjalankan malware, dan membaca informasi penting seperti password dan nomor kartu kredit.
Pada dasarnya cracker akan mengeksploitasi kelemahan dari suatu aplikasi, seperti CGI script yang tidak bisa memeriksa input atau kerawanan pada ISS RDS pada showcode.asp yang mengizinkan dijalankannya perintah secara remote.
Baiklah,, semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda.
By.Andi AM
BAGIKAN KE TEMAN ANDA