SEJARAH - Sebagai Duta Hyang Widhi, Sri Krishna digambarkan mempunyai beberapa senjata. Pada hakikatnya, Sri Krishna tidak ada hubungan dengan pemujaan kelompok tertentu, Sri Krishna, Sang Duta Kebenaran berada di dalam diri, bersemayam di hati nurani.
Aji Pameling
Dia dapat memanggil dari jarak jauh, misalnya memanggil Hanuman yang bertapa di Gunung Kendalisada. Dalam bahasa meditasi lebih dekat dengan istilah transmisi. Mereka yang berada pada gelombang yang sama dapat berkomunikasi tanpa suara, cukup dengan getaran pikiran. Mereka yang mencintai Sri Krishna akan dapat mendengar bisikannya.
Otak kita “mengerjakan” lebih dari 15 miliar sel dalam seluruh tubuh kita. Kurang lebih itulah jumlah sel dalam tubuh manusia. Setiap sel sesungguhnya adalah sebuah electric impulse, percikan listrik yang dapat berubah menjadi radio waves, gelombang suara. Hanya orang-orang yang pribadinya sudah berkembang secara utuh yang dapat membantu kita untuk mengembangkan diri kita secara utuh. Berada dekat orang-orang seperti itu, kadang kita tidak perlu menunggu untuk disapa, untuk diajak bicara atau mendengar. Bila electric impulse dalam diri kita bergetar pada gelombang yang sama dengan manusia utuh itu, tanpa ucapan pun kita dapat menangkap pemikirannya.
Dalam tradisi kuno, ini yang disebut Shaktipaat. DaIam tradisi Zen dikaitkan dengan transmisi-transmisi ajaran, transmisi kesadaran dari sang guru kepada siswa yang siap. Shaktipaat bukanlah sebuah ritual, tetapi suatu “kejadian” yang hanya terjadi bila guru dan siswa berada dalam gelombang yang sama; ketika keduanya sedang bergetar bersama. Kemudian, seorang guru tidak lagi membutuhkan kertas dan pena, atau media tulisan untuk menyampaikan pemikirannya. Sang siswa pun tidak membutuhkan sepasang telinga maupun mata untuk mendengarkan wejangan guru atau membaca tulisannya.
Sungguh setajam apa pun pendengaran seorang siswa, sejernih apa pun penglihatannya, secerdas apa pun otaknya, sehebat apa pun pemahaman serta penangkapannya, dan semahir apa pun seorang guru menyampaikan apa yang hendak disampaikannya, ketika pikiran diterjemahkan menjadi ucapan atau tindakan, terjadilah “penurunan” kualitas; penurunan derajat; penurunan intensitas; penurunan kedahsyatan yang hanya ada dalam pikiran yang masih berupa electric impulse.
Aji Kesawa
Kekuatan untuk mengubah wujud menjadi Raksasa. Dalam diri manusia terdapat potensi raksasa. Potensi luarbiasa yang terpendam dalam diri. Sri Krishna paham adanya potensi luar biasa dalam diri yang akan bermanfaat bagi alam semesta. Beberapa wisdom terkait dengan Aji Kesawa: “Kau adalah pusat dunia, bila kau berubah, dunia akan berubah. Fokuskan seluruh kesadaranmu pada perubahan diri. Jangan takut pada mereka yang menghalang-halangimu.
Bila niatmu kuat dan keinginanmu untuk bekerja keras pun ada….. Maka, ketahuilah bahwa tiada sesuatu yang dapat menghalangimu untuk mewujudkan impianmu.” “Cukup sudah kau mengemis dan minta dikasihani. Sekarang berdirilah di atas kedua kakimu. Sepasang tangan dan kaki yang kau miliki itu hanya menunggu perintahmu untuk menggerakkan bukit-bukit dari tempatnya.
Sebetulnya kala Sri Krishna menggunakan Aji Kesawa, Dia ber-‘triwikrama’, meliputi tiga dunia. Seorang meditator adalah seorang pencinta. Cinta tanpa syarat, tak terbatas. Dia seorang pengasih. Kasih sejati, kasih Ilahi. Kenikmatan tiga dunia pun sudah tidak bisa mengikat dirinya. Apa pula yang dimaksud dengan tiga dunia? dalam tradisi India kuno, alam semesta dibagi dalam 3 bagian utama. Bhu atau Bumi. Bhuvah atau alam di bawah tanah. Svaha atau alam di atas bumi, di luar bumi. Tiga bagian utama itu kemudian dibagi lagi dalam sekian sub-bagian.
Tiga Loka atau tiga dunia, tiga alam, bisa jugaditerjemahkan sebagai tiga masa-masa lalu, masa kini dan masa depan. Oleh para leluhur triwikrama digambarkan berubah wujud sebagai raksasa yang besar sekali.
Dikumpulkan dari berbagai sumber dan literatur tentang Sri Krisna.
Aji Pameling
Dia dapat memanggil dari jarak jauh, misalnya memanggil Hanuman yang bertapa di Gunung Kendalisada. Dalam bahasa meditasi lebih dekat dengan istilah transmisi. Mereka yang berada pada gelombang yang sama dapat berkomunikasi tanpa suara, cukup dengan getaran pikiran. Mereka yang mencintai Sri Krishna akan dapat mendengar bisikannya.
Otak kita “mengerjakan” lebih dari 15 miliar sel dalam seluruh tubuh kita. Kurang lebih itulah jumlah sel dalam tubuh manusia. Setiap sel sesungguhnya adalah sebuah electric impulse, percikan listrik yang dapat berubah menjadi radio waves, gelombang suara. Hanya orang-orang yang pribadinya sudah berkembang secara utuh yang dapat membantu kita untuk mengembangkan diri kita secara utuh. Berada dekat orang-orang seperti itu, kadang kita tidak perlu menunggu untuk disapa, untuk diajak bicara atau mendengar. Bila electric impulse dalam diri kita bergetar pada gelombang yang sama dengan manusia utuh itu, tanpa ucapan pun kita dapat menangkap pemikirannya.
Dalam tradisi kuno, ini yang disebut Shaktipaat. DaIam tradisi Zen dikaitkan dengan transmisi-transmisi ajaran, transmisi kesadaran dari sang guru kepada siswa yang siap. Shaktipaat bukanlah sebuah ritual, tetapi suatu “kejadian” yang hanya terjadi bila guru dan siswa berada dalam gelombang yang sama; ketika keduanya sedang bergetar bersama. Kemudian, seorang guru tidak lagi membutuhkan kertas dan pena, atau media tulisan untuk menyampaikan pemikirannya. Sang siswa pun tidak membutuhkan sepasang telinga maupun mata untuk mendengarkan wejangan guru atau membaca tulisannya.
Sungguh setajam apa pun pendengaran seorang siswa, sejernih apa pun penglihatannya, secerdas apa pun otaknya, sehebat apa pun pemahaman serta penangkapannya, dan semahir apa pun seorang guru menyampaikan apa yang hendak disampaikannya, ketika pikiran diterjemahkan menjadi ucapan atau tindakan, terjadilah “penurunan” kualitas; penurunan derajat; penurunan intensitas; penurunan kedahsyatan yang hanya ada dalam pikiran yang masih berupa electric impulse.
Aji Kesawa
Kekuatan untuk mengubah wujud menjadi Raksasa. Dalam diri manusia terdapat potensi raksasa. Potensi luarbiasa yang terpendam dalam diri. Sri Krishna paham adanya potensi luar biasa dalam diri yang akan bermanfaat bagi alam semesta. Beberapa wisdom terkait dengan Aji Kesawa: “Kau adalah pusat dunia, bila kau berubah, dunia akan berubah. Fokuskan seluruh kesadaranmu pada perubahan diri. Jangan takut pada mereka yang menghalang-halangimu.
Bila niatmu kuat dan keinginanmu untuk bekerja keras pun ada….. Maka, ketahuilah bahwa tiada sesuatu yang dapat menghalangimu untuk mewujudkan impianmu.” “Cukup sudah kau mengemis dan minta dikasihani. Sekarang berdirilah di atas kedua kakimu. Sepasang tangan dan kaki yang kau miliki itu hanya menunggu perintahmu untuk menggerakkan bukit-bukit dari tempatnya.
Sebetulnya kala Sri Krishna menggunakan Aji Kesawa, Dia ber-‘triwikrama’, meliputi tiga dunia. Seorang meditator adalah seorang pencinta. Cinta tanpa syarat, tak terbatas. Dia seorang pengasih. Kasih sejati, kasih Ilahi. Kenikmatan tiga dunia pun sudah tidak bisa mengikat dirinya. Apa pula yang dimaksud dengan tiga dunia? dalam tradisi India kuno, alam semesta dibagi dalam 3 bagian utama. Bhu atau Bumi. Bhuvah atau alam di bawah tanah. Svaha atau alam di atas bumi, di luar bumi. Tiga bagian utama itu kemudian dibagi lagi dalam sekian sub-bagian.
Tiga Loka atau tiga dunia, tiga alam, bisa jugaditerjemahkan sebagai tiga masa-masa lalu, masa kini dan masa depan. Oleh para leluhur triwikrama digambarkan berubah wujud sebagai raksasa yang besar sekali.
Dikumpulkan dari berbagai sumber dan literatur tentang Sri Krisna.
BAGIKAN KE TEMAN ANDA